Prastya Mandala, Berjanji Setia Untuk Negara (PK 27 LPDP)
“Prastya
Mandala” yang bermakna berjanji setia untuk Negara, begitulah tema yang diambil
oleh Persiapan Keberangkatan (PK) angkatan 27 Beasiswa Pendidikan Indonesia
(BPI) LPDP. PK merupakan serangkain proses seleksi BPI LPDP. PK dilaksanakan
seusai lolos tes wawancara dan Leaderness Group Discussion (LGD). Kebetulan PK
27 ini merupakan PK yang pertama kalinya di adakan di Jogja, dimana PK-PK
sebelumya berlokasi di Wisma Hijau, Depok.
Bertempat
di University Hotel UIN Sunan Kalijaga, selama sepekan yakni mulai tanggal 9-14
Februari, awardee LPDP dari sabang sampai merauke berkumpul dan mengikuti
serangkaian acara yang amat cukup menarik dan enggan untuk dilewatkan begitu
saja. Pemateri-pemateri luar biasa didatangkan oleh panitia PK khusus untuk PK
27 ini. Bapak Mohammad Kamiluddin selaku PIC PK, sebagai pemateri PK Internal
Session, di susul dengan materi Cultural Awarness Talkshow oleh Gubernur
DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Tidak hanya itu, Welcoming Speech
tentang paradigma SDM Kompetitif dan Berwawasan Global juga tak kalah menarik
yang disamapaikan oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Drs. H. Akh. Minhaji,
MA, Ph.D, begitu pula kehadiran Hamid Fahmy Zarkasyi, MA.Ed, M.Phill, salah
satu pengasuh ponpes modern Gontor yang memaparkan tentang nasionalisme “Aku
Pergi untuk Kembali, Tuntaskan Janji pada Negeri”, disini setelah melanjutkan
kuliah S2/S3, awardee harus kembali ke daerah asal untuk ikut serta membangun
Indonesia lebih baik,
Hampir
setiap hari Awardee LPDP disuguhkan dengan pemateri-pemateri yang handal.
Kedatangan salah satu pegiat Pusat Kajian Anti Korupsi UGM dan juga selaku
Dosen UGM, Bapak Oce Madril, MA tak kalah menarik antusias awardee untuk tahu
wawasan tentang korupsi dan upaya menuju Indonesia bebas korupsi. Tidak hanya
itu, kehadiran Prof. Djamaludin Ancok, Ph.D, seorang pakar Psikologi
Kepemimpinan dan Inovasi yang memiliki segudang pengalaman mampu membuat materi
tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik untuk Indonesia dengan ciri khas
humornya mampu menyedot perhatian awardee. Tidak hanya itu, panitia PK LPDP
juga menghadirkan dua wanita hebat sebagai pemateri pada PK kali ini, Mayor
Sus. Ratih Pusparini, seorang tentara perempuan pertama Indonesia yang dikirim
ke Lebanon dalam Misi Perdamaian PBB. Beliau banyak memberi wawasan tentang
nasionalisme, tentang bela Negara dan dedikasi untuk Bangsa. Selain itu
kehadiran bu Ellies Sutrisna, CEO Excellent Group, juga tak kalah menarik.
Beliau mengajarkan bagaimana meraih sukses. Perempuan juga bisa sukses seperti
laki-laki pada umumnnya. Salah satu petikan kata yang benar-benar menginspirasi
yakni, “ Orang besar adalah orang yang membantu membesarkan orang lain ketika
ia merasa sudah berhasil.
Puas
menambah wawasan dari pemateri yang luar biasa, awardee diajak terjun langsung
ke Batalion Infanteri 403/WP TNI AD Yogyakarta. Awardee mengikuti sesi out
bound, seperti flying fox, problem solving game dan banyak
permainan lainnya. Yang membuat menarik berada di sini adalah dunia kemiliteran.
Awardee diajari bagaimana hidup disiplin, dan serba disiplin mulai bagaimana
cara makan ala militer. Segala sesuatu harus disiplin. Pada kesempatan ini,
awardee diberi kesempatan menggali sebanyak-banyaknya ilmu tentang
perjuangan-perjuangan para TNI untuk Indonesia. Selain itu, awardee juga
mendapat wejangan tentang bagaimana peran pemuda dalam menghadapi proxy war
yang disampaikan oleh bapak Erwin.
Pengalaman yang sangat sangat luar
biasa pula ketika awardee bisa terjun langsung ke masyarakat. Pada sesi Social
Creative Contribution (SCC) yang berlokasi di SLB-C Dharma Rena Ring II
Yogyakarta, awardee bisa berbagi ilmu dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Di
sini awardee belajar bagaimana bebaur dengan mereka. Keseruan mengajar, berbagi
ilmu dengan guru-guru di sana adalah pengalaman yang tidak semua orang bisa
dapatkan. Sungguh pengalaman yang sangat luar biasa. Dengan keterbasan yang
dimiliki namun tidak membuat mereka merasa terbatasi untuk tetap berprestasi.
Mereka jago bermain segala macam alat marching band. Semangat belajar
mereka sangat menginspirasi para awardee untuk tidak menyerah dan tetap
semangat dalam apapun kondisinya.
Di
penghujung acara, awardee berkumpul di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949
(Titik nol kilometer) Yogyakarta. Sebagai acara penutupan PK, banyak event
menarik yang ditampilkan di sini, seperti kirab nusantara, donor darah, ludruk,
kuliner nusantara, konsultasi seputar beasiswa LPDP dan flash mob.
Dikemas secara menarik, acara ini cukup memikat perhatian masyarakat. Dengan
memakai baju adat masing-masing daerah , terlihat nampak “Inilah Indonesia
Sesungguhnya”. Dengan membawa mimpi-mimpi mulia untuk kemajuan Indonesia lebih
baik, inilah momen-momen yang tak terlupakan yang bisa dirasakan awardee, sang
calon pemimpin negeri masa depan untuk bisa berkumpul dan berbagi dalam acara
PK 27 ini, “Prastya Mandala”. Anda
tertarik mendapatkan pengalaman seperti kami, yukkk daftarkan diri anda di BPI
LPDP http://www.lpdp.depkeu.go.id/ .
Penulis: Fitria Ningsih, Awardee BPI
Afirmasi LPDP
0 comments:
Post a Comment