Wednesday, December 16, 2015

Romansa Cinta Mimi dan Maman

Posted by Upiet at 2:42 PM
Coba tengok! Ini adalah foto ibuk ku ketia ibuk masih mudah. Canteeekk, manis pula.


Tak heran di era 80-an, ibuk saya ini digandrungi banyak laki-laki. Jelas saja, wong dia ayu. Heheh tak sama dengan anak nya ini. Ibuk saya sering sekali cerita2 tentang kisah masa mudanya. Tentang mantan kekasih2nya dulu. Hahah. Semua diceritain. Sampai akhirnya ibuk bertemu dengan bapak. Daaaannn muncullah aku, cling. Wkwkwk.

Semasa mudanya ibuk ini suka sekali loh pergi nyalon, noh liat aja rambutnya yang ikal, padahal aslinya gak gitu. Beda banget sama aku. Jauh. Cuci muka itu aja kalo pas perlu. Unlike mom unlike daughter. Wakawka. Usut punya usut, ibuk ini dulu pernah sering di “tembung” banyak laki2. Kalo jaman sekarang, lebih kerenya hendak dipinang. Tak jarang loh yang sering datang ke rumah embah, sekedar membawa bingkisan dan tanda tangan, eh buah tangan maksudnya. Hihi. Tapi sayang seribu sayang, sepertinya memang belum berjodoh. Pulanglah mereka dengan tangan kosong.

Sempat suatu ketika, ibuk dulu kerja di Orang Cina. Eh ternyata anaknya naksir sama ibuk saya ini. Helah dalah, cinta bersemi di tempat kerja. Nekad datang semobil ke rumah gubug di desa, mereka hendak melamar. Tapi malah ditolak, kerena alasan embah saya ini. Duh, katanya ibuk tidak dianggap anak kalau menikah sama orang cina. Padahal aslinya embah saya ini takut berpergiran jauh. Takut kalau anaknya menikah dengan orang yang jauh, tidak sambang. Dan setelahnya ibuk saya suruh berhenti kerja di sana. Alibi nih sebenernya. Hahah. Tau gitu kalo ibuk nikah dengan orang cina kan anaknya cantek-cantek, cakep-cakep, sipit-sipit gitu kan ya?. Ndak seperti saya. Wkwkwk. Piss buk. Dari sinilah ibuk saya mulai kebuka pikirannya, dan sempat kasih wejangan, “Nduk, dimanapun jodohmu, meskipun jauh, Ibuk ikhlas yang penting hidupmu bahagia” hoho. Tapi mikir2 juga kalo jodoh jauh, berat di ongkos juga. Hahah

Sempat pula, ibuk hendak dilamar oleh pegawai jaksa. Noh kurang mapan gimana cobak? Sayangnya sih bapaknya sudah agak berumur. Tapikan, Noh kurang dewasa gimana coba. Lagi lagi namanya belum jodoh kali ya. Ujung2nya juga gak jadi. Entah kalau yang ini aku kurang tau alasannya apa. Mungkin, mapan belum tentu jaminan kali ya. Mungkin sih. Bukankah perempuan2 sekarang cari calon suami yang mapan dan tampan? Hahaha. Kalo aku sih, ermmm. Haha

Lain lagi ceritanya dengan calon yang satu ini. Saking sukanya mungkin sama ibuk saya, dia rela setiap hari datang kerumah. Kali ini sepertinya yang enggan ibuk saya. Dia gak mau malah nemuin laki2 ini. Padahal sudah dibawakan banyak makanan tuh. Lagi lagi belum jodoh. Eh ternyata, laki2 ini sekarang jadi bapaknya temenku. Dulu sewaktu masih SD, ibu baru ngasih tau. “Kamu tau, dulu bapaknya si W, X, Y, Z(soalnya anaknya 4 coi) itu sempat melamar aku tapi aku tidak mau”. Wakwakw. Dunia memang sempit gaes. Mungkin kejadian serupa pernah terjadi kepada kalian. Ini WAJAR. Namanya juga belum jodoh ya? :D

Lagi lagi belum jodoh. Cinta di tolak diapun gila. This is true gaes. Ibuk pernah cerita, dulu sempat mau dilamar sama orang. Hantaran siap diantar, kalo orang jawa bilangnya peningset. Makanan sudah matang tinggal diantar. Waitttt, Badai Angin datang. Embah saya kok ya tiba2 terlibat adu cekcok sama mantan calon besannya itu. Ahahaha. Usut punya usut pas ada acara tahlilan(orang sini setiap minggu mengadakan acara kerukunan lewat pembacaan tahlil), si calon besan kok kecelposan nuturin anaknya bilang, “sudah kalau kamu menikah sama dia(red: ibuk saya), kau mau tinggal di atap? Rumah kecil sempit begitu!”. Katanya sih, orang tuanya laki2 ini kaya. “orang kaya gitu”. Si embah saya ini, TIDAK TERIMA, sudah acara lamar melamarpun kandas. Hahah. Lagi2 lagi bukan rejeki. Dan tidak taunya, laki2 itu gila, dan masih demikian sampai sekarang. Sempat iseng aku tanya sama ibuk saya, karena orang ini lumayan famous di desa karena something wrongnya ini. Heheu. “Itu kenapa kok bisa gila bapak itu?,”. “Entah, sejak tidak jadi menikah denganku dia jadi seperti itu”, kata ibuk saya. Hahaha. Ini agak gawat kalau kasusnya sudah kayak gini. Wawakawa. Hati2 buat perempuan, mungkin kalau kalian menolak laki2 tolaklah lamaran mereka baik2 biar mereka tidak gila. Hati2 juga buat laki2, kalau mau melamar perempuan siapkan mental dulu, kan kalau udah kayak gini bisa berabeee. Juga, hati2 buat orang tua yang mau menikahkan anaknya, yang ikhlaslah, yang lego lilo, yang neriman. Kan bahaya kalau anak kadung cinta, tadi kandas lamaranya. Hahaha. Hati2 ya?

Dan mungkin masih banyak cerita2 lainnya yang tidak ibuk ceritakan. Sampai akhirnya ada seorang jejaka polos. Kerjanya hanya di sawah. Tak punya pangkat tinggi seperti bapak jaksa tadi. Tampanpun tak serupawan orang cina tadi. Tak sekaya bapak “satunya” tadi. Katanya ibuk, yang paling lucunya itu mereka belum saling kenal, ketemu saja tidak. Bapak dulu sempat ditawarin oleh budhenya(tetangga ibuk saya), “Man (Nama bapak saya Rusman), kamu mau nikah tidak? Sama tetenggaku(red:ibuk)? Dia sudah tidak lagi sama si X(mantan kekasihnya)?. Sontak bapak bilang, “Inggih, Inggih mau”. Wakwakwak. Nekad nian bapakku ini. Dan yang paling ibuk ingat, “Nduk, bapakmu dulu itu kalau kerumah loman(suka memberi alias dermawan) loh!”. “Dia dulu sering ngasih uang sama aku”. Ehh, ternyata uang bisa menggait hati perempuan yess?. Hati2 gerlsss, dikit2 boleh lah yah, tapi kalo banyak jangan mau. Entar kita dikira matre. Hahahah
*Foto bapak sewaktu muda :D

Dan akhirnya, JODOH PASTI BERTAMU gaes. Menikahlah bapak dan ibuk saya ini gaes. Duhhh. :D katanya sempat ada kontroversi hati gitu. Haha entahlah. Sempat loh dulu, yah karena bapak saya orangnya sederhana, gak neko2, ada teman ibuk saya bilang, “ya Allah mbak sampean kok yo mau menikah sama dia, wong dia hitam gelap seperti itu”. Ini beneran terjadi. Serius. :D. Tapi katanya, fisik itu nomer sekian kalau kalian memutuskan untuk menikah. Karena jodoh tidak memandang fisik, yang penting mah agama nomer satu yak? Hehehe. Setuju? :D

Begitulah singkatnya kisah romansa cinta si MIMI (ibu saya namanya Misiah) dan si MAMAN (Bapak saya namanya Rusman) yang berujung bahagia, walaupun ada saja goncangan badai tsumai rumah tangga. Heheh jadi pengen nikah. Hahak. Dan merekapun pernah muda, kini usia pernikahan mereka sudah menginjak 28 tahun Januari mendatang. Dengan dikaruniani 3 anak, walaupun abang saya sudah tiada semenjak lahir, dia tetap anak pertama bapak ibuk. Disusul saya dan si Ragil yang sekarang sudah masuk SMA. Ibuk saya ini benar2 kepingin sekali punya anak laki2. Tapi ia selalu bersyukur walaupun dengan 2 gadis perempuannya ini katanya itu sudah cukup. Yah semogalah habis ini dapat anak laki2. Haha anak laki2 mantu maksudnya. Wakawka


Semoga kita menjadi keluarga seng bahagia lan tentrem nggih pak buk. Meskipun hidup serba pas2an, yang penting cukup. Hidup dengan kesederhnaan tapi penuh cinta dan kasih sayang. Maafkanlah anakmu ini belum bisa memberi apa2. Belum bisa menjadi apa2. Maafkanlah jika terus2an merepotkan kalian. Semoga kelak pada waktunya saya dan si Ragil bisa memberi apa yang ibuk bapak inginkan. Tunggu suatu saat pasti kalau Allah mengijabahi doaku, semoga kita bisa naik haji bareng nggih pak, buk. Nanti saya belikan juga mobil, biar kita bisa jalan2 bareng hehehe. InsyaAllah pada saatnya nanti kedua anakmu ini, bisa memuliakan kalian seperti kalian memuliakan kami sepanjang hidup kami. Hatur nuhun atas semua yang kalian beri, semoga bermanfaat untuk kami. Dan kelak ketika kami sukses setidaknya sedikit dari yang sudah banyak kalian berikan bisa memberikan sedikit bahagia untuk kalian. We love you :*”

 Malang, Dec 15 2015

Upiettt

0 comments:

Post a Comment

 

Upiet Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review