Hai,
haii… welcome back to November, the last 2 months before ending the 2015. This is my first posting in this month, :)
2
bulan berlalu begitu cepat bak hembusan angin kencang yang menerpa gersangnya
lautan padang pasir. Wushhhh…Akhir Agustus silam menandakan berakhirnya Program
Pengayaan Bahasa di Balai Bahasa UPI. Temen-temen udah pada sibuk mencari
kampus, mengurus ini itu. Bahkan sesekali mereka mencuri curi waktu untuk
bersapa dengan kampung halaman masing2. Usai sudah kebersamaan, suka duka yang
kita rasakan selama 6 bulan ini. Kini kalian menaiki satu tangga kesuksesan
lebih dulu di tempat kalian masing2. Ada yang menetap di kota kembang Bandung,
kota gudeg Jogja, kota batik Solo, ke Makassar, dan kota Pahlawan Surabaya.
Bagaimana denganku?. 2 bulan berlalu seperti tak mau terhenti, kenapa cepat
sekali? Kini sudah November, sebentar lagi Desember. 2 habis tanpa kepastian.
Masih menunggu. Bahkan sempat gagal dan harus bangkit lagi. 2 bulan habis hanya
untuk memikir. Memikir kemana aku setelah ini. 2 bulan habis hanya untuk meratapi
puing rindu. Rinduku bersama kalian.
Mungkin
kau takkan merasakan gebuan rindu yang menggila seperti ini. Mungkin kalian
juga sedang sibuk dengan setumpuk tugas dari professor. Atau bahkan kalian juga
sedang sibuk dengan atmosfer dunia kalian yang baru. Pasti menyenangkan ya?.
Sungguh aku ingin seperti kalian, sibuk dan menyibukkan diri. Menganggur itu
tidak enak. Menungupun demikian. Aku dibuat gelisah karena mimpiku sendiri. Tak
sedikit dari kalian memintaku menyerah. Sudah tinggalkan saja. Kembalilah ke
takdir mu semula. Bertahanlah di sini bersama kita. Namun, ketika hati tetap
saja berkata “TIDAK”. “Aku belum ingin menyerah sampai di sini. Mimpiku bukan
mimpi yang kecil. Mimpiku butuh perjuangan. Perjuangan untuk sabar dan menanti.
Perjuangan yang tidak murah. Hingga 2 bulan habis tak terasa demi mimpi. Dan
mimpi yang bukan sekedar mimpi”
Dan
November, asal kau tahu. Begitu besar harapanku di bulan ini. 2 minggu ini akan
ku habiskan untuk menanti hasil. Hasil dari taruhan terakhirku. Aku tidak tahu
jika aku harus gagal lagi. Tapi aku bukan itu yang ku mau. Tidak sedikitpun
keinginan untuk itu. Berharap November tak lagi kelabu. Berharap November tak
lagi menunggu. Dan berharap November sudah ada kepastian. Kepastian mimpi.
Mimpi yang selama ini aku kejar mati2an. Mimpi yang orang lain bilang tidak
mungkin. Ya Allah, Jika November ini kau kabulkan doaku, aku yakin kau pasti
akan menjawab usahaku. Bahkan lebih dari yang aku mimpikan. Semoga November ini
lebih lebih lebihhh dan lebihhhh membuatku semangat dan bahagia.
Happily Blessed November.
I do believe my dream comes true this month.
Amin, Ya Rabb.
Aku
selalu siap menunggu “kejutan”-Mu di November ini. -__-
0 comments:
Post a Comment