Saturday, October 24, 2015

Nice Pic

Posted by Upiet at 4:25 PM 0 comments

I found this picture after I did googling. I do not know why the designer created this picture for sure, bu I am really keen on the words written o it. Whoever the creator of this picture, sorry for copying this pic. I am just interested in the name above. hehehhe
It says to love upit, to love me :D

When I Fall in Love

Posted by Upiet at 3:20 PM 0 comments
Aku lupa ini dulu hasil copas atau nulis sendiri. Tapi isinya ngena binggo... :)

Robbi................
Aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh hati
Jangan biarkan cintaku pada-Mu berkurang
Hingga membuatku lalai akan adanya Engkau
Robbi..............................
  Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh hati
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh
Robbi...........................
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh hati
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan kasih-Mu
Robbi.............................
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu
Robbi...........................
Pintaku terakhir adalah seandainya aku jatuh hati
Jangan pernah kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkan aku cinta-Mu Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu
Izinkan aku untuk menemui kerinduanku
Rabbi.............................
Ketika ingin kubuka hati untuk cinta hamba-Mu
Ternyata cinta itu ingin dinomorsatukan
Meski logika diajak bicara Ternyata hati minta dipenuhi
Robbi.................... Ketika ingin kubuka hati untuk cinta hamba-Mu
Engkau bagai terlupakan
Yang ada hanya angan-angan semakin melayang
Hingga aku takut, aku semakin jauh dari penghambaanku pada-Mu
Robbi..............................
Jika cinta ini menyakitkan
Biarkan ia menguap bersama kesedihanku
Biar kumerasakan nikmatnya “bercinta” dengan-Mu
Biar kugenggam ridho-Mu
Kuyakin bisa meraih bahagiaku
Dunia boleh meninggalkan aku
Namun jangan pernah Kau tinggalkan aku
Aku hanya punya diri-Mu
Dan aku yakin Engkau tidak akan pernah pergi dariku

Kata orang, Upiet ituuuuuu..........

Posted by Upiet at 3:09 PM 0 comments
Sebenernya di postingan jaman baheula.. hehehe. Ceritanya dulu iseng minta tanggapan orang tentang cara pandang mereka ke aku... dan 3 tahun silam mereka pernah bilang seperti ini......

Mbak Ayuk
“Amu tu baik gak egois dan yang paling aq suka kamu tu bisa jaga perasaan temanmu walau km sedang marah itu yang paling hebat dr kamu, tp gak da salahnya memarahi tmnmu klo dia bnr2 slh krn itulah gunanya teman mengingatkan jk ada yg salah agar bisa mmperbaiki kselahanya. Because you are my best friend”
Mbak Fifi
“Upiet itu adalah sosok kawan yang kocak mulai dari suaranya, tingkahnya, yang dibicarakan, pokoknya kocak ^^. Dari semua kekocakannya tu, dia tu orangnya gampang gugup, selalu khawatir, apalagi yang berkaitan ma kampus, ^^. Dan kalo ngomong sama bu mimil pasti disuruh teriak2^^. Ketika aku memejamkan mata dan ada suara memanggil “mbak fifi” tanpa harus membuka mata, aq tahu itu adalah upiet”
Ahjumma Resti
“Yang aku suka, kamu orang e gak pemarah dan setia kawan, dan yang gak suka tu agak pendiem dan suka ngelamun kalo dipanggil, :)“
Bunda Isti
“Menurutku, upiet itu agak cerewet”
Tante Irma
“Kamu tu unyu n baek”
Teh Gita
“U’re so sweet, cute, kind, patient, but sometime u can’t hide ur emotion”
Evi Rani (ndul)
“U’re spy kid, hahaha. Hmm, I think upit is charming, caring, understanding, esay going, but, seems like it’s hard for u to rely on when u have problems. Maybe u’ve got traumatic with ur friends that u really believe in.. Just the way u are :D “
Ngudi
                “Apik, friendly nang konco, kompak, ora nesuan..”
Erlita
“Pean iki enak mbak lak nek jak omong, supel, nyenengno. Wes mbak, hehe”
Kak Ros
 “Sukai: ramah, setia kawan. Gak suka: kalo marah keliatan bgt, jd pada takut mau ngomong ma qm kalo kamu lg marah ma orang laen..#peace”
Mentari
            “Kamu tu baik banget pit. Selalu perhatian ma temen baru maupun yang lama, gak lupa ma masa lalu e ez. Bersifat terbuka, jadi aq nya gak canggung. Banyak wes. Yang buruk apa yo?. Kayak e gak ada. Lek sifat yo standar sama yang lain pi mungkin pola makan yang buruk jadi sering sakit. Hehe.”
Mbak Henifah
            “Kekuranganmu menurutku adalah gupuhan :), trus suarane cilik, tapi maarai kangen, unik se :D, trus awakmu iku rajin, nurut & rendah hati *uhuk. Begitulah menurutku. :)”
Ecik
            “Upit, pa yang kurasa tentangmu, kau begitu hangat, dalam menjaga hubungan ini , terkadadng aku terlalu takut akan keretakan itu , apa lah mau dikata, setiap jiwa menginginkan ketenangan,
Kau adalah teman dalam ketiadaan , pa pun jg ada mu sangat berharga. Ciaiio sista”
Ipin
            “Menurutku kamu orangnya mudah nesu, cerewet, agak pendendam juga,  hehe. Kalau baiknya enak diajak komunikasi, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, dan suka menolong jika ada waktu, bisa menerima apa adanya, peduli pada teman. Maaf jika ada salah. Hehe”.

IBU, SEDANG APESKAH KITA?

Posted by Upiet at 2:55 PM 0 comments

#1. Terperosok ke Kali

          Aku masih sangat ingat betul kejadian beberapa tahun silam ketika aku masih berusia sekitar 4 atau 5 tahun. Benar memang, memori anak-anak terhadap hal sekecil apapun akan teringat kembali ketika ia sudah menginjak dewasa.  Dan terbukti, kejadian yang benar2 memilukan waktu itu……..
          Ceritanya, aku suka sekali kalo diajak ibu ku ke sawah. Jelas, bapak ku kerja sebagai petani. Setiap hari kerjanya di sawah. Membajak, menanam, dan memamen. Sekilas itulah yang dilakukan petani pada umumnya, iya kan?. Kalau bapakmu petani pasti tahu, J  Pagi itu, aku ingat betul, bapak sedang menggarap sawah sepetak milik budhenya bapak. Layaknya petani, hal yang paling dinanti nanti ketika sedang di sawah yaitu se-rantang makanan yang sengaja dikirim dari rumah. Yang biasanya disantap sembari beristirahat, sejenak setelah melepas lelah, berpanas panas dibawah terik matahari.
          Sepertinya hidangan ibu ku waktu itu cukup lezat. Bergegaslah kami menuju sawah yang cukup jauh dari rumah. Dikarenakan jaraknya yang lumayan capek kalau kita harus berjalan, ibu sering memboncengku naik sepeda. Gimana gak seneng, anak kecil belum tau apa2, diajak main ke sawah saja bungahnya gak ketulungan. Biasanya, kalau aku dibonceng ibu, kedua kakiku diikat di sepeda biar gak jatuh waktu jalannya terjal. Biar kakinya gak masuk di jeruji sepeda. Dan yang paling ngangeni itu kalau ibu bilang, “Ayo pegangan baju ibu, biar ndak jatuh”. Sumpah merinding rasanya kalo ingat masa-masa itu. Ah Ibu, bisa gak ya masa itu diulang? L
          Hampir setiap hari saya diajak ibu main ke sawah. Maklum, bapak ibu ku petani jadi mainnya ke sawah. Mungkin temen-temen yang tinggal di kota mainya ke Mall kali ya? Hehe. Satu hal yang paling gak bisa dilupakan banget itu, setiap kali aku diajak ke sawah ibu ku selalu membelikanku jajan, biasanya ciki-ciki dan permen terus dimasukkan ke kantong kresek. Jujur, bagi anak sesusianku itu senengnya naudzubillah. Sering kali kalau sedang ditinggal ibu membantu bapak, aku dibuatkan pondok2an, katanya biar gak kepanasan. Subhanallah, kasih orang tua kepada beta sungguh tak terkira. Iya kan? Kadang kalau gak gitu bapak sering menitipkan ku di pondok pemilik sawah sebelah. Bisa ngebayangin gak pondok di sawah seperti apa? Hehe. Terbuat dari kayu yang disambung sambung, atapnya dari sisa daun tebu. Jangan Tanya, kalau main ke sawah sering gatal – gatal karena digigit semut besar, kata ibuku nanamya semut Linying. Heuuu, kalau udah nggingit, mbrendol sebadan.
          Kebetulan, waktu itu aku masih sendiri, belum punya adik. Jadi kemanapun ibu ku pergi selalu ngekor dibelakangnya. Hahaha. Tapi sepertinya waktu itu lagi apes. Pagi-pagi ketika dalam perjalanan mengantar sarapan untuk bapak di sawah, ibu dan aku nyebur ke sungai. Ya Allah, bener2 pengalaman yang gak bakal aku lupain seumur2. Aku gak ingat betul kejadian semuanya. Aku cuma ingat, sepanjangan jalan menuju sawah kita harus melewati kali. Kali yang digunakan untuk mengairi sawah. Setelah melewati dam, atau orang2 biasa menyebutnya ledeng, ada jalan sempit seperti jurang kecil, jadi kalau naik sepeda pancal harus sambil direm, kalau tidak bisa2 mengglundung dahhh. Nah, walhasil, itu terjadi pada ibu. Aku gak ingat kenapa awalnya, entah jalannya yang terjal, atau licin seusai hujan atau gimana yang jelas aku lupa. Pastinya yang aku ingat, tiba-tiba sepeda yang dinaiki ibu oleng, kebayang paniknya kan?, Dannnn “Gubrakkkkkkkk…. “.Kita terperosok ke kali. Asal kalian tahu saja dalamnya kali nya? Jarak jalan ke bawah kali itu setinggi 2 orang berdiri. Lumayan dalemmm kan? Jadi kita jatuh dari atas jalan dalam posisi masih bersepeda.
          Kebayang rasanya? Posisi kedua kaki ku masih diikat di sepeda. Posisi tangan yang tak terlepas dari baju ibu ku. Aku ingat betul waktu itu ibu ku pakai baju kuning, baju favorit orang hebat satu ini cuma itu2 aja. Jadi selalu kebayang kapanpun ibuku pergi dia sering pakai baju itu. Kami basah kuyup. Makanan di rantang yang ditaruh di setir depan sepeda tumpah ruah, campur air, kerikil, juga dedaunan yang ada di kali. Makanan yang sudah di nanti2 bapak sedari tadi sudah tak rupa. Tercecer kemana-mana. Tidak ada siapapun waktu itu. Tidak ada siapa2 yang menolong. Kami sendiri yang merangkak rangkat tak karuan. Aku tidak tahu bagaimana cara mengeluh. Menangis. Menangis yang cuma bisa saya lakukan. Sesekali ibu mengusap luh air mataku dengan baju kuningnya yang basah. Maksud hati ingin mengambil sisa makanan yang bisa diambil untuk dikirim ke bapak, dan ternyata nihil. Hanyut sudah, nasi dan lauk jangan lodeh yang lezat, yang sudah ia masak sejak petang dini hari. “Sudah ndak papa, ayo kita pulang saja nduk”, ujarnya.
          Setelah merangkak naik ke jalan, sempat ibu ku mengajak ke rumah kakaknya yang tidak jauh dari sawah. Inginnya meminjam baju biar anaknya tidak menggigil pulang kedinginan dan mencurahkan sedikit keluhnya setelah terjatuh ke sungai yang cukup curam. Dan ternyata, zonkkkk.. hiks. Yasudah, akhirnya kita pulang dalam keadaan basah kuyup. Sesekali menarik perhatian orang di pinggir jalan, “Hlo kenapa kok basah semua mbak?, habis kenapa sampean?”, tanya mereka. Bisa membayangkan ketika kalian dibonceng sepeda ontel ibu kalian, bajumu kotor basah, baju favorit ibunya lusuh campur lumpur di kali tadi, sambil membawa rantang kosong tempat makanan yang seharusnya sudah nikmat disantap oleh bapakmu?
“Ibu, kali ini sedang apes kah kita?”


Sosok Di Persimpangan Jalan (Kisah Pengagum Bodoh)

Posted by Upiet at 9:23 AM 0 comments
Aku baru menyadari kalau diriku ini bodoh. Sekian lamanya aku menjadi pengagum setianya. Sekian lama juga dia sudah tak menghiraukan aku. Tapi bodohnya aku masih saja mengharap layaknya menjadi cate wilton bagi pangeran william. Hemm terlalu menghayal memang. Aku bingung. Rasanya seperti terhipnotis. Entahlah. Dari sisi mana aku bisa menjadi pengagumnya seperti ini.
Berawal dari pertemuan singkat di persimpangan ambarawa. Sore itu, aku yang nampak malu-malu menunduk rendah menatap wajah tampannya. Oh pangeran berblazer hitam. Nampaknya pesonamu berhasil menarik hati kelam ini. Walaupun tanpa tegur sapa dan hanya melempar senyuman kecil. Tapi hati kita serasa memberi pertanda sebenarnya kita saling mengenal. Lebih dari sekedar mengenal biasa. Ya, memang sebenarnya aku mengenalnya. Dia adalah pangeran berblazer hitam yang kukenal jauh sebelum pertemuan singkat ini.
Sampai suatu saat Tuhan mempertemukan kita lagi. Malam itu,dia bersama temannya berjalan menuju arah yang berbeda. Lagi-lagi tanpa tegur sapa. Entah aku menyadari betapa bodohnya aku waktu itu. Bodohnya lagi aku justru menyapanya lewat sms. Sampai akhirnya dia bilang, “lain kali kalau ketemu tlg sapa duluan. Aku kan gak tau”. Bodoh kan?
Hingga akhirnya kita berpapasan di persimpangan jalan, dimana kita bertemu di sore itu. Kali ini aku dulu yang menyapanya. Tanpa ragu lagi diapun juga menyapaku dengan mantabnya. Aduhai lagi-lagi pangeran berblazer hitam membuat bertekuk lutut di hadapanya.
Tapi entah kali ini aku kecewa. Mungkin aku terlalu berlebihan ketika aku menunjukan kekagumanku kepada pangeran berbalzer hitam. Nampaknya dia tahu. Ah sial. Bodoh memang. Padahal berharap dia tidak tahu menahu soal ini. Sedih banget waktu itu. Sampai akhirnya lambat laun dia jarang menghubungiku. Smspun tidak pernah. Apa lagi bertemu.
Setelah sekian lama tanpa kabar. Pagi itu kami dipertemukan lagi di persimpangan jalan. Lagi-lagi tanpa tegur sapa. Aku baru sadar waktu itu, ternyata dia berjalan persis dibelakangku. Ya Tuhan pertemuan ini benar-benar singkat. Kasian sekali aku waktu itu.
Sudahlah. Aku ini hanya sekedar seorang pengagum. Pengagum bodoh lebih tepatnya. Sampai akhirnya pada suatu malam aku tak sengaja melintas didepan kosnya. Lagi-lagi hanya melempar senyum.
“Wahai pangeran berblazer hitam tak pantas memang dirimu punya pengagum bodoh seperti aku.”


*Ini mah re-post tulisan yang pernah ane posting di blog sebelah, 3 tahun silam. hwehehe :D
Kok bisa aku bikin tulisan macam ini?
haduhhh :)

Hidup Itu Harus Sombong, Pelit dan Miskin (Mr. Black’s Motto)

Posted by Upiet at 9:17 AM 0 comments

        Haiiiii, gaes.. Kumaha Damang?
        Emmmm Sundaan pisan euy….
        Iyaaa dong, ahahaha
                  Soalnya postingan kali ini saya mau membahas salah satu pengajar terkece ane di Balai Bahasa UPI, Bandung. Perkenalkan, namanya Mr. Lukman Hakim, most people call him, Black. Why black?, FYI aja nih, Mr Lukman ini syukaaa binggooo sama sesuatu yang berwarna black alias item. Jadi, nggak heran kalo sepatunya item, bajunya item, jaketnya item, helemnya lohh juga item, rambut item?, yahh emang rambut dari sononya item. Trus muka muka gimana? Emmmm,,, enggak sih kalo item cuman manis, wakaka… muji nih muji.. :p. Anyway, saking sukanya item Mr Black ini suka banget sama kopi gaes, enggak heran banget kalo kemana-mana yang ditenteng itu bukan istrinya, tapi si KOPI. Kasian kan teh Diana?, #hlehhh pisss Mister. :). Oya, Mr Lukman ini aslinya TEGAL gaes, you know logat2 tegal2 kan? Hahah tapi Mister yang satu ini sudah lama pindah ke Bandung, jadi bahasa sundanya, weeeww it’s piece of a cake gaes. Hohohoho. Yaiyalah wong gedenya di bandung. Kumaha pisan? Hihihi. Dia tuh tutor paling gokil di kelas, dan expertnya di Listening skill. Tanya aja tuh soal2 TOEFL, apalagi listeningnya, pehhh, kecil coiiii. Dan hal yang paling gak bisa dilupakan tuh Mister Lukman demen banget kasih kita lagu2 gaes, and lagu yang paling ngena tuh, lagunya Sania Twain yang From this moment tuhh… aduhhhh bikin kangen kelas PPA UPI deh. Hik hik. Yaudah, terakhir2, beliau ini, ciehhh beliauu ini lagi suibuk ngerjain thesis s2 nya di UPI gaes, Universitas Pendidikan Indonesia. Wiiii prok prokk prokk, kasih semangat… hihihi. Nah kalo kalian, penasaran sama orangnya, sok mangga diliat. Taraaa…….. Hayo yang mana orangnya?
Yapss, itu tuh,  yang pake baju Ijo Tosca trus jacketnya diselempangin. :D
Kalo yang sampingnya itu Mr. Andrian, Mr. Cool katanya, ehehehe. Beliau PIC Balai Bahasa Upi gaes. :)

                    Dan setelah hampir 6 bulan diHAJAR, diajar maksudnya heheh sama Mr Lukman, kita sekelas baru ngeh semboyan mister yang satu ini. Kata Mr. Lukman, “HIDUP ITU HARUS PELIT, SOMBONG DAN MISKIN”, dan beliau ini paling getol ngaku2 kalo dirinya itu sudah miskin, pelit, sombong lagi. Wihhh sadisss binggooo… ahahahah. Kok semua negatif yakk?
                    Eitsss, tunggu duuluuu. Ternyata eh ternyata, this has a meaning gaes, but it is not the real meaning. Menurut Mr Lukman, We have to be ARROGANT. Kita harus sombong. Sombong di sini kita harus sombong terhadap kemalesan. So, kita gaboleh males2an gaes. It means that we have work hard to achieve what we want to get. Trus, You have to be STINGY alias kamu mah harus pelit. Pelit di sini bukan berarti kita gak mau ngasih apa yang kita punya, tapi kamu harus pelit sama kesalahan. Jangan terlalu banyak membuat kesalahan yang akan mempersulit hidupmu, jadi pelitlah dalam membuat kesalahan. Salah sedikit boleh, tapi gausah banyak2. Lastly, you have to be POOR. Kamu harus miskin gaes. Miskin bukan berarti kita gapunya duit terus ngemis ngemis gitu,#hiks melass, tapi kamu harus merasa miskin ilmu, it leads you to learn harder and harder. Intinya merasalah kalau ilmu yang kamu punya itu masih kurang, jadi kamu bakal semangat buat cari ilmu terus terusss dan terus dan jangan pernah SUDAH merasa kalo ilmu yang kamu punya itu udah kaya, udah banyak, NO WAY. Hehehhe
SO, itulah pengertian dibalik motto hidup Mr. Lukman. Gimana? Ngena bingitsss kan? Hehhehehe… Yahh semoga bisa diambil ilmunya ya?, Learn from it gaes.
Oke gitu ajah,,,
See you when I see you…
Dahhhhh, :*


Monday, October 12, 2015

Siapa Gue??????

Posted by Upiet at 4:35 PM 0 comments
A         :Haiii haiiiiii…. Haiiiii kamuuu…. Iyaaa kamuuuu…
Sini sini kenalan dulu sama kakak…
Z          :Emmm kakak?,,
A         :Yaudah, sini kenalan dulu sama adek. J
Z          :Hah? Adek?
A         :Yah yah, Sini kenalan dulu sama yang punyak blog.
 Udah ubrak abrik, copas capis isi blog kok belum kenal si.
Sini kenalan dulu dong.
Z          : Emmm,,, mbak cantek siapa si namanya? Boleh kenalan?...
******Erhhhh…… syudah syudahhh… apaan sih. Gak penting yah? Heheheh

Ehem ehem,,, kenalin nama saya Fitria Ningsih. Temen-temen banyak yang panggil saya “upit”.  Ha Upit? Adeknya Ipin? Upin Ipin. Heuuu L
Oya, Saya suka kamu yang baca tulisan ini, Ehh, salah, maksudku saya suka kalo ada yang mau baca tulisan ini. Hahaha. Gini, saya kasih tau ya, ini bukan blog, tapi ini buku diare, buku diary maksudnya. Jadi, kebanyakan postingan2 yang ada disini itu cuman isinya sepenggal kisah hidup saya. Judulnya Ups and Downs, Nah apaan tuh?. Di sini kamu bakal nemuin senang susah perjalanan hidup saya. Mulai dari yang gak penting makin amat gak penting, haha, yahhh gak gitu juga kali. Hehe. Ada juga yang MUNGKIN bisa menginspirasi kalian. Sok dicontoh baiknya, kalo pas nggak baik udah gak usah direken. Ok? J
Nih kalo pengen tahu tampang ane yang “ordinary girl” katanya, wkwkwk..
Sokk mangga….
Taraaaa….





“Melalui PK, Pemimpin Muda Datang untuk Indonesia Gemilang”

Posted by Upiet at 4:20 PM 0 comments

Penulis: Fitria Ningsih
                “Menyenangkan dan penuh tantangan”, sekilas itulah ungkapan takjub saya ketika pertama kali melihat highlight Program Kepemimpinan/Program Persiapan Keberangkatan (PK) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) yang sempat diputar ketika saya mengikuti tes LGD dan Interview di Surabaya silam. Namun, sejauh saya melakukan pencarian tentang LPDP dan PK, saya mulai tahu bahwa di sinilah sesungguhnya calon pemimpin-pemimpin negeri berada.
               Setiap calon penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia wajib mengikuti pembekalan program PK. Di sinilah generasi emas datang dari berbagai penjuru negeri dengan mengemban misi yang sama, yakni membangun Indonesia Emas 2045. Sesuai dengan tujuan PK, awardee LPDP dilibatkan dalam kegiatan yang tidak hanya melatih jiwa kepemimpinan saja, namun juga integritas, kemandirian, dan peran terhadap masyarakat.
               Awardee disuguhkan dengan pemateri-pemateri yang hebat dan handal. Sungguh luar biasa atas kehadiran Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla, Bapak Effendi Ghazali, dan tokoh-tokoh negeri lainnya yang memiliki segudang prestasi, pengalaman dan peran nyata untuk Indonesia tentunya, datang dan memberikan wejangan yang tak ternilai hargannya. Pada sesi inilah awardee berkesempatan untuk menggali pengetahuan yang seluas-luasnya. Pengetahuan insipiratif yang sayang jika mau dilewatkan begitu saja, walau sesekali saya melihat awardee harus menahan sedikit rasa kantuk, namun mereka tetap saja semangat dan antusias. Pengetahuan leadership yang disampaikn bisa dijadikan penopang bagi para awardee demi termujudunya visi LPDP, yakni mempersiapkan pemimpin masa depan serta mendorong inovasi bagi Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan.
                Tidak hanya dibekali ilmu dari pemimpin-pemimpin negeri, awardee LPDP juga dipupuk dengan wawasan nasionalisme bela negara. Mengenal arti toleransi, kebersamaan, dan kemandirian. Melalui kegiatan PK ini, LPDP benar-benar menfasilitasi awardee untuk mampu menjadi sosok pemimpin yang memiliki jiwa kebangsaan dan patriotisme. Mengikuti kegiatan Outbound yang menantang dan bergabung bersama para Perwira TNI, mental nasionalisme awardee benar-benar diuji di sini. Tidak hanya itu, Pasar Seni yang dihelat di setiap kali penutupan PK juga mampu membentuk karakter persatuan. Beragam corak negeri bersatu dan bersinergi untuk mengenal budaya bangsa yang unik dan beragam.
Pengabdian nyata kepada masyarakat juga tercermin dari kegiatan PK ini. “Kontributif”, satu kata yang sangat berkesan bagi saya dalam kegiatan-kegiatan PK ini. Di sini, awardee belajar bagaimana peliknya kehidupan sosial yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Sebagai calon pemimpin masa depan negeri ini, awardee LPDP harus belajar mengenal, berbaur, dan berkontribusi dengan masyarakat secara langsung. Berjualan di pasar, mengais sedikit rupiah dari gundukan sampah di Bantar Gebang, membuka layanan kesehatan gratis, pembuatan taman bermain dan juga berbagi ilmu kepada peserta didik. Itulah potret nyata PK di mana awardee harus mampu memberi pengaruh yang signifikan dari berbagai bidang ilmu yang dimilikinya kepada masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia.
Kesan yang cukup berbeda setelah saya tahu makna PK yang sesungguhnya. PK mengenalkan bagaimana pemimpin yang dibutuhkan rakyat di era global ini. PK mengajarkan nasionalisme yang kuat, mengajarkan makna persatuan. PK juga mengajarkan betapa pentingnya kita, para awardee, demi menggapai Indonesia Gemilang.

My story with you, LPDP (Pengalaman Plus Tips Hunting LPDP Scholarship)

Posted by Upiet at 3:44 PM 0 comments

           Hai hai, gimana kabar? Baik? Alhamdulilllah. J
           Pada episode kali ini aku cerita tentang perjuanganku menaiki tangga demi mendapatkan beasiswa LPDP. Iya LPDP, yang katanya sekarang beasiswa paling booming, paling diincar mahasiswa semester akhir. Okedeh langsung aja ya, nanti di sini kan ada beberapa parts biar enak gitu bacanya. Oya, Kalo ada yang masih enggak ngerti apasih LPDP itu, sok silahkan buka disini ya guys? J
             Gini, awalnya dulu saya dapet info LPDP dari temen sekelasku di Sastra Inggris Universitas Negeri Malang, Evi Rani, dia dapet sms dan e-mail dari LPDP, yang katanya buat alumni BIDIKMISI (Alhamdulillah saya termasuk mahasiswa bidikmisi J) dengan IPK cumlaude bisa melanjutkan S2 lewat beasiswa LPDP, karena waktu itu Beasiswa Bidikmisi buat S2 dialihkan ke LPDP jalur Afirmasi. Sedihnya, kok aku gak dapet info ini ya? Apa gara2 IPK ku pas2an. Hik hik. Soalnya IPK ku cuman 3.50 Walhasil, setelah baca2 persyaratanya, ternyata ipk yang diminta 3,50-4,00, Alhamdulillah, seneng bukan main. Seenggaknya masih ada kesempatan buat daftar. Sudahhh, makin semangat aja pas mau ngisi formulir. Tapi setelah Tanya sana sini, Cuma beberapa temen temen bidikmisi UM waktu itu yang minat ikut daftar. Yang aku ngerti cuman Fida, Bang Muhaimin, sama Tutus. Setelah ngisi form, ternyata banyak berkas2 yang harus diurus guys, mulai dari Surat Rekomendasi dosen, Surat keterangan Penerima Bidikmisi,  Surat pernyataan bermaterai dari LPDP, TOEFL (watu itu belum minta ITP, kalau yang sekarang LPDP harus minta ITP, kalau yang DN min 400, kalau yang LN 450), dan yang paling penting Ijazah dan transkrip. Kebetulan waktu itu ijazah belum keluar, padahal pengumpula terakhir berkas tanggal 20 Agustus 2014, dan akhirnya saya cuma pakai SKL(Surat keterangan lulus) dari kampus. Sebenarnya hari itu ijazah sudah bisa diambil, tapi MasyaAllah, ngantrinyaaaaa puanjangan, RR udah kayak pasar pindah hehe. Sebenarnya, katanya waktu itu berkas cukup dikirim ke emailnya LPDP, tapi temen2 pada kirim lewat POS, yah akhirnya ngikut, waktu itu ngirim lewat POS nya UM. Kalau sekarang tinggal ngisi online, upload upload aja. Hehe.  Syudaahhh, akhirnya map coklat berisi berkas2 siap dilayangkan ke Jakarta, ke gedung Maramis. Bismillah tinggal berdoa, mugi2 lolos. Amiiiinnn……
                 Setelah berkas diproses, kita dapet email email dari LPDP buat nunggu pengumuman seleksi berkasnya. Sempat diundur2 pengumumannya waktu itu. Ndredeggggg, ketrima nggak yaaa? Sering2 buka email, ehhh belum keluar. Cek lagi, cek lagi belum ada.  Dan akhirnyaaaaa, tertanggal 25 Spetember 2015, pukul 07:43 saya dapet sms dari LPDP tentang pengumuman lolos seleksi berkas. Haduhhh, waktu itu lagi ngajar di kelas belum sempet buka internet, hati udah dag dig dug gak karuaaaan… penasaran. Huhu. Akhirnya salah satu temen saya kasih tau kalau aku lolos, tapi masih belum yakin kalau gak lihat sendiri. Pas kelas udah selesei, lariiii sudahh saya ke kantor. Langsung cek email, Alhamdulillah, LOLOS J. Ya Allah seneng rasanya. Setelah baca2 deretan nama2, ehhh ternyata temenku, bang Sahrul Romashon juga lolos, nihh gak bilang2 kalo ikut LPDP juga, ehhe. BTW selamat yo rul, prok prokk prokk.. J Dan malemnya sekitar pukul 22:10, LPDP kembali mengirimi SMS tentang jadwal dan lokasi wawancara dan LGD. Wih cepet banget udah tes. Siapkan amunisimu nak! Huhu Semangaaaaaatttttt J
                Untuk jadwal tesnya, aku dapat tanggal 22-23 Oktober 2014 di Surabaya, tepatnya di  UNAIR kampus C. wihhhh, proses buat tes ini bener bener butuh perjuangan banget guys. Sumpah ini perjuangan yang bener bener “Demi LPDP”, “Demi S2”, huhu, Sesuatu bingo. Heheh. Ceritanya, waktu itu, emmm rencananya sih mau ke Surabaya naik kereta tapi gak jadi, lupa kenapa waktu itu. Hehe, akhirnya, temenku, bang Muhaimin ngajak bareng, NAIK MOTOR, you know Malang Surabaya motoran, It takes time banget, and tiring so pasti coiii. Eh ternyata kita gak berdua, ternyata ada Ninuk sama Rohman, jadinya kita berempat berangkat. Cusssss, kita sore2 berangkat ke SBY, sekitar jam 4an. Sampe SBY malem, sekitar habis Isya’. Ada cerita lucu nih pas perjalanan OTW, kita sempet mampir ke warung, laperrr broo. Eh ternyata Rohman ngidam ….. itu makanan yang terbuat dari kerang, trus dikasih kuahh, erhhh kalau tau rupanya sepertinya tak tega buat makan, hahah. Tapi ada satu yang bikin saya sedih sesampai di SBY, teman yang katanya mau ngasih tumpangan tempat tinggal, mendadak gak jadi brooo.. hlooohhh, macem mane nihhh??? Harus cari tempat tinggal dong? Ini sudahh malemmmm bangetttt, dan ninuk ternyata sudah sama rohman, tinggal di buleknya rohman, dan bang muhai di temenya, hlahh aku? L…. Alhamdulillah waktu itu ada bang Muhai sama Rohman, mereka benar benar superhero gaesssss, dan saya akui ituuu. Entah kalau gak ada mereka, enggak ngerti wes. L KitaTanya sana Tanya sini, telpon sana telpon sini, muter muter, udahhh nggak tau itu muter kemana aja. Ya Allah, sumpah waktu itu nggak ngerti mau tinggal di mana, di asrama cewek gabisa, bisanya di asrama cowok, hlohh masak tega kita tinggal di asrama cowok? Ya Allah pie iki. Daaaaan akhirnya, setelah kesana kemari, mencari alamat, hehe, mencari kosan maksudnya, nemu deh, di rumah ibu2 tua yang berbaik hati. Nginep semalem, lumayan mahal se, tapi ndak papa selagi saya bisa tidur dan gak ngemper di masjid. Subhanallah perjuangan memang. Dannnn, kebetulan aku dapet jadwal tes dalam sehari buat wawancara dan LGD nya, yang lain dapet 2 hari kalau gak salah. Pagi itu, cieee pagi ituu bang Muhai sudah standby didepan kosan brooo, nungguin aku. Sungguh kebaikan bang muhai memang bener bener buaikkkk, yang jemput, nganter kesana kesini, ya bang Muhai ini. Nganter beli makan, semuanya. Makasih ya Bang. Hehhe. Thank you wes pokok e. Akhirnya, sampailah kita di gedung Unair, amunisi sudah siapp, tinggal bertempur brooo… hehehe. Bismillahirohmanirrohim. Hajarrrr Pittttt!!!!!
                     Sebelum tes dimulai, kita diberi pengarahan dulu, tempat tempatnya, kita juga dikasih brief info tentang LPDP, dan inget banget waktu itu kita disetelin video PK, kalo gak salah PK 16 dan 17, dannn ternyata kakak tinggatku ikut LPDP, di PK tersebut. Wihhh makin semangatttttt. Selesai pembukaan kita ngantri buat cek berkas, satu satu gaes, jadi harus ngantri. Setelah itu kita udah mencar, kita cari TKP kita masing2, ada yang wawancara dulu ada yang LGD dulu. Waktu itu aku dapet LGD baru wawancara, tapi wawancaranya masih luamaaa, akhir2. Jadi harus sabar nunggu. Waktu LGD sempet kenalan2 gitu, waktu itu kenalan sama bang Ramli, abang satu ini asli dari Lombok, ehh gak taunya kita sekelas pas program pengayaan di UPI(untuk ini nanti diceriatin disesi berikutnya ya? Hehe), trus ada lagi banyak, sampek lupa namanya. You know what, di setiap kali LGD, ada 2 psikolog yang bakal nilai LGD kita. Cara kita menyampaikan opini, attitude kita semua bakal di nilai oleh mereka. Kita sebelum mulai akan di cek satu2, dan diatur tempat duduknya juga. Bisa bayangin gimana? J sampek2 saya browsing tips2 pas LGD harus gimana, what you don’t and do, semua udah ane pelajari gaess. Hehhe. Dannnnn, yang bikin syok pas LGD itu pas dapet tema Ketahanan Pangan di Indonesia, Sumpahh I know nothing about this topic. Heu. Soalnya temen2 yang udah LGD bilang topiknya tentang pemimpin ideal. Kalo ini mah general, hlahh kalo ketahanan pangan? Heuu, it’s challenging you know, hahha. Okedeh sikaaattt brooo. J taraaa, pas kita mulai diskusi, aku mulai sadar ternyata satu2 nya peserta yang dari jawa cuman saya, yang lain dari luar jawa semua. Weleeeee, J FYI, setiap satu grup biasanya terdiri dari 6-7 orang, dan waktu itu saya cuma peserta aja, diskusinya dipimpin sama bang Ramli. Well, semua pada cerita tentang keterbasan pangan di daerah masing2, dan di sana memang wajar untuk topic ini, terutama bagi yang daerah 3T kan? Wihhh saya gak mau kalah, saya juga ekplore di daerah saya hahahha.. syudahhh sekitar 30 menitan diskusi, kitaa diijinin keluar. Buat info aja sih, untuk topic2 LGD itu macem2 gaes, biasanya tentang isu2 terhangat di Indonesia gitu, jadi sering2 update dan cari berita, baca2 buat nambah pengetahuan. Hehe. Dan buat tips LGD, kamu gausah terlalu dominan, selow saja, be natural katanya. Gak usah yang sok, menunjukkan kalau kamu itu emang2 bener2 cucok jadi leader, nehiikkk. Hahha. Pokoknya, sewajarnya saja, kalau opini kita gak diterima, gak usah ngotot ngeyel MENYANGGAH, let it flow gaes. OK? J
                         Daaaan, ini yang ditunggu2 tiba, setelah ngantri berjam2 gaess, ndredeg bukan maen di depan pintu ruang wawancara. Di sini ketemu sama pak Kamil loh gaes, kalo kamu nanti ketrima LPDP juga, amin, kamu bakal ketemu sama pak Kamil ini, beliau PIC PK (Bahasan ini ada di sesi PK gaes, coba obrak abrik di list ya? Hehe). Nahh, asal kamu tau aja, lucu2 sih temen2 yang mau wawancara, ada temen dari UNEj, sebelum masuk di praktek ngomong dulu di luar, menyiapkan pertanyaan2 prediksi trus dijawab2 sendiri. Hlahh, makin bikin ndredeg aja mas ini. Ehhehe. Ada lagi yang dari tadi baca doa terus.. duh macem2, ada yang ngobral ngobrol buat menghilangkan nerveous. Sumpahh, saya akui rasanya emang seperti mau disidang. Hahha ndredeg, Ujian Skripsi aja kalah ndredegnya. Hahha. Satu2 persatu gentian, ada yang keluar ditanya, gimana gimana mbak mas? Di dalem gimana? Ada yang wajahnya sedih, ada yang seneng. Ehhh ada isuuuu, kalo di dalem ditanyanya pake bahasa inggris lohh, heuu… yahh InsyaAllah bisa lah, piye wong alumni sasing. Haha. Ehh, di sini aku juga ketemu dan bareng sama Gresia, temen satu kampus, tapi beda jurusan. Anak Sedesa broooo. Dan sekarang jadi temen sekamar di Bandung J heheh. Syudahh syudahh, balik ke topic awal.
                          Taraaaa, setelah nomer antrian tiba, masuklah akuu ke ruangan. Wiiiii, merinding hahha. Dag dig dug bukan main…. Bismillah. Dari kejauhan sudah disambut 3 orang di ujung. FYI, di sesi ini, ada 2 profesor, dan satu psikolog yang bakal meng-interview- kamu kamu. Di sini kamu gabisa bohong, kalo bohong bisa ketauan nanti, jadi kuncinya BE HONEST gaes, sing jujur, opo ono e ae. Kalo ditanya jawab yang tegas, jujur dan meyakinkan. Pertanyaanya sih seputar antara kamu LPDP dan masadepanmu untuk LPDP, hweheh… dan bener banget, waktu itu dibabat habis pake bahasa inggris coiiiii. Yahhh walaupun bahasa Inggris saya segini2 aja, hihi. What I still remember about that day is, … saya ditanya mengenai essay yang saya tulis, itu ditanyain. Disitu ada 2 profesor, yang paling banyak nanya itu bapak2, katanya beliau lulusa Jepang coi,, wihhh keren kan?, yang satunya ibu2 agak tua tua. Beliau bagian ngetik2 gitu. Yang saya ingat, dulu ditanyain, “why did you choose this campus?“, what are you doing after graduating from master degree?”, pokonya kuasai formulir kamu, CVnya itu, soalnya aku sempet cantumin tulisan2ku yang kemuat di Koran, untungnya ku bawa pas interview, trus ditanyain, dibaca2 sama bapaknya. They were very kind gaes.. ramah2 gitu, jadi nervousnya hilang. Satu lagi yang lucu nih, pas habis jelasin ini itu, blaaa blaaa blaaa, ditanya nih gaes, when is the global era?, erhhh, aku jawab 2020. Hahha, and you know, Who said?, It’s next year, 2015. Hello kemana aja neng? Hahah.haduh memalukan. Wahh keliatan gak pernah baca2 nih. Hihi. Jadi buat kamu pas tes, perluas knowledgmu gaes. Hehe. Kalo pertanyaan dari bu psikolognya sih seputar diri kita. ibunya cantik dan kalem waktu itu. Ditanya, kalo kuliah jauh dari orang tua gimana? Well, juju raja, udah kebiasaan jauh bu, jauhnya Turen-Malang ehhe, s1 juga udah nggak tinggal di rumah. Dannnn, 45 menit terasa begitu cepat. Enggak tau kenapa setelah keluar dari wawancara yakin banget kalo aku lolos LPDP ini. FYI aja, katanya bobot wawancara lebih banyak ketimbang LGD, 60%:40% gitu. Selesai sudahh perjuangan hari ini. Cukup menantang bro. heheh
Dan akhirnya pulang menununggu pengumuman.
Singkat aja, tepat pukul 11:09, 30 Oktober 2014.
Saya dapet SMS dari LPDP
Dear Pendaftar BPI Afirmasi. LPDP telah menerbitkan pengumuman lulus wawancara dan LGD melaui email dan website.
Hwaaaa….. makin ndredeg, lebih ndredeg dari pengumuman seleksi berkas broo…
Alhamdulillah, perjuangan tidak pernah menghianati hasil.
Saya LOLOS sebagai awardee BPI AFIRMASI LPDP.
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, bapak ibuk saya, temen temen tercinta, seperjuangan, dan LPDP. Semuanya terimakasih.
Dan demi LPDP saya harus meninggalkan kota apel ini untuk sementara, untuk mengikuti pesiapan keberangkatan (PK). Saya ikut PK 27 waktu itu di jogja, dan Program Pengayaan Bahasa di Balai Bahasa Upi, Bandung. For more stories, let’s we share in the next session.


Baiiiii baiiii, siiiyuuu :D
Oya, Feel Free, kalo mau ada pertanyaan.
Just drop me a message by email or WA. 
fithrirusman@gmail.com/089619993464

Bandung, Here I go.

Posted by Upiet at 3:41 PM 0 comments


9 Maret 2014, 05:00 a.m
            Pagi itu, aku dijemput mobil, eaaa mobilnya travel. Heheh. Haduhhh, habis semalem sibuk packing2, dan gabisa tidur gegara kepikiran besok buat pindah ke Bandung jadi berangkat masih agak ngantuk2 deh. Gak kepikiran selama ini bakal ninggalin Malang trus hijrahh ke Bandung. Gak kepikiran bakal ninggalin Indigo, ninggalin SD IT Al Rahbini, hwaaa, udah terlanjur nyaman di sini trus tiba2 harus dilepas. Kan sedddihhh L. Setalah pamit bapak ibuk, cium tangan, nangis2 gitu, “Pak, Buk, pamit”,” Pandunganipun mugi2 lancar” J hehe
            Oya, ini ke bandungnya naik pesawat. Jadi ceritanya awadee yang ikut pelatihan bahasa ini dapet tiket PP gratis. Kita di kasih tiket pesawat Garuda euy. Hehe. This is my first time I go by plane,,,, widiiiihhhh… gimana nih rasanya? Hahaha.. maklum gak pernah naik peswat sebelumnya. Seneng gitu hahha.
            Emmmm, Bandung, yang katanya orang kotanya dingin. Bandung kota Kembang. Bandung Pusat Fashion. Dan Bandung Paris van Java. Semua orang pasti pernah denger kan soal Bandung. Then Finally I arrived here, Bandung. Kota yang dingin, namun tak sedingin kotaku, Malang. Bandung yang ternyata macet, macetnya subhanallah. Bandung yang ternyata mahal, haha, it’s dramatically different with Malang. Bandung euy, Kumaha Damang? . sempet asing ketika mendengar orang2 sini pada ngomong bahasa sunda, kebiasaan ngomong jawa gak bisa ilang, duhh rasanya, sedih kalo sering kecplosan bilang “inggih”. Hahaha.
            Selayang pandang tentang orang sini. Orang sini mah ramah2 euy. Walaupun gak ngerti apa yang diomongin, pokonya orang sini ramah. Tinggal di kota besar kayak gini, jarang2 kita bisa ketemu orang ramah. Dan aku nemu satu hal unik tentang Bandung. Kayaknya, orang bisa membedakan mana orang Bandung asli sama kayak pendatang seperti aku, hahah. You know what, orang sini itu kulitnya bersih2, putih2 ayu2, geulis pisan euy. Udah kelihatan beda gitu sama orang luar bandung. Hahha. Mungkin karena mereka masih keturunan Dayang Sumbi kali ya? Hahahha. Entahlah J
Anyway, Bandung menyimpang sejuta kisah di sini.
Erhhh, cerintya to be continue deh..
Ditunggu ya….

Hahha…
Baii baii, siiyuuuu… :D


Ehemmm,,,,,Dear You....... Wahai Calon Imamku…….

Posted by Upiet at 3:38 PM 0 comments

Dipertengahan malam, waktu itu, ketika aku sedang meminta ini itu kepada Sang Penguasa Bumi dan Langit beserta semua isinya, Allah SWT, sempet terbesit dalam pikirku tentang “Siapa Jodohku, Ya Rabb?, Seperti apa dia nanti?, Dari mana dia berasal?, Mampukah dia menjadi imam yang selama ini saya nanti2?”,, widihhh topik berat nihhh,, jodoh coiii. Heheheh.

Cerita ini muncul ketika ada salah seorang teman, teman laki-laki maksudnya, dia bertanya, “Upit, emang kamu mengharapkan laki2 yang seperti apa sih?, kriterianya gimana?”. Teman lain lagi bertanya,  “Emang kamu udah siap nikah?”, dan yang paling ngeselin tuh, “Emang ada laki2 yang mau sama kamu?, satu lagi, “ Laki2 mana yang berani ngelamar kamu?. Kannnn, ngeselin tuhhh. Hik hik. Sontak, aku pun baru kepikiran. Oh iya iya, aku pun bahkan belum sempat kepikiran mengenai topik crusial yang satu ini. Layaknya perempuan lainnya, pasti semua mengharapkan sosok laki2 yang mampu menjadi imam yang baik untuk membangun hidup berdua. Gitu bukan sih? Hehehe. Nah, dari situ barulah kepikiran. Emang sosok laki2 yang gimana sih yang saya mau?. Cieeeee, mulai mikir dewasa nih.. hihihi

Begini begini, buat yang baca, emmm buat kamu si calon imamku maksudnya, hehehe. Katanya dalam Islam kita bakal mendapatkan jodoh dari cerminan diri kita kan?, Nah siapa kira2 yang jadi cerminanku? Wkwkwkwk.. Emmm, terlalu banyak yang kamu harus tahu tentang siapa aku, bagaimana sifatku, seperti apa tingkahku. Sudahkah kita memiliki kesamaan atau justru perbedaan? Hlahh, ini nih aku yang sering gagal paham. Terkadang aku sering mencocok2an sendiri semua itu dengan seseorang, ciehhh heheh, tapi kok emm seperti nya nggak pas dan aku gak ngerti kok bisa ya?. Aku masih sering gak ngeh soal yang ginian, soal jodoh itu cerminan. Gimana sih itu? Aku sih berharap, siapapun kamu, calon imamku, semoga kalaupun kita nanti dipertemukan dan berjodoh amiiinnnn J, aku cuma pengen kamu menjadi imam yang bisa menjadikanku wanita yang lebih baik, wanita yang semakin taat kepada Allah, wanita yang bertanggung jawab sebagai istri, juga ibu buat anak2 kita. Hehe. Satu lagi, aku pernah kepikiran punya suami “dokter” loh, heheh. Hlahh kenapa?, gini ceritanya, saya mah orangnya sering sakit broo, sakit perut, magh gitu, pengen gitu saat sakit ada yang “merawat”. Ada yang “memberi obat”. Always be there for me pokoknya heheh. Nah, tapi saya kira semua laki2 itu bisa jadi dokter lohh, dokter special untuk si istri tercintanya tentunya. Kayaknya semua laki2 itu multitallent deh alias serba bisa, bisa ini bisa itu. Hehe, iya gak sih?. Next, masalah profesi nih, ada seorang temenku yang udah nikah bilang gini, “Kamu kalo cari suami itu yang mapan. Tanyain kerjanya apa?, gajinya berapa?, sanggup enggak nanggung hidup bareng? Nikah itu enggak asal2an nduk, dipikir mateng2. Ojo grusah grusuh!”. Ada benarnya juga sih, cuman aku kok sempat galau kalo ada temen yang bilang, “kamu kira2 mau nggak nikah sama orang yang belum kerja tetap, penghasilan belum tentu?”, hwaaa,, kok makin rumit gini ya coi, heuu. Yahh simple aja sih kalo menurutku, yang penting kan usaha dulu, perkara gituan bukannya  Allah sudah ngatur? Yang penting usaha dulu. Katanya, Allah akan mempermudah rezeki buat kalian yang udah nikah. Jadi nggak perlu khawatir. Hehe. Tapi, emm.. kalo kita melihat kurs $$$$$ makin naik, hidup juga butuh tabungan dannnn….. sebagainya itu. Heheh. Nah, buat kamu calon imamku, hehe, apapun profesimu, yang penting profesimu itu mulia, berguna buat dunia dan akhirat, berguna untuk bangsa dan Negara, insyaAllah jika Allah meridhoi kita berjodoh, kita akan jodoh kan? J.

Katanya jodoh itu pasti bertamu. Nah ini aku lagi nungguin kamu bertamu. Hehehe.
Enggak tau kenapa, aku kok yakin banget, ketika jodoh itu sudah dikasih, “Nyohhh Pit jodohmu teko”, dia pasti gak neko2, sudah pasti dia bakal datang ke rumah, minta ke Bapak ku, kalo orang Jawa bilangnya, “nembung”, menanyakan kepada si Bapak, untuk segera meminang si gadisnya ini untuk dijadikan pendamping hidupnya. Hohoho. Sudah pasti dia datang, permisi, bertamu baik2, ngomong baik2. Bukan gitu kan? J

Yaudah, saya mah pasrah, kalaupun kamu ditakdirkan lebih cepat dari yang saya harapkan, berarti itu rejekiku datang lebih awal, tapi kalo belum, mungkin saya diminta untuk lebih bersabar. Bersabar untuk mendapatkan yang terbaik. Amiiiinnn J. Sekarang, mari kita siapkan diri kita, mari saling memperbaiki diri, kalau nanti sudah waktunya, semoga kita sama2 baik, dan terus istiqomah memperbaiki diri, dan Allah selalu memberi yang terbaik untuk kita kelak. Amiinn..



Sekian,, terimakasih J  
Ada pertanyaan??? hahahah
 

Upiet Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review