Monday, November 30, 2015

Aku Ingin Berbagi ini Untuk Mu........

Posted by Upiet at 4:32 PM
                        Haii manteman, sehat? Ini hari terakhir bulan November, udah siap menyambut Desember? Udah Siap menyambut mimpi tahun depan? Semoga semoga keturutan sesuai yang dicita2kan ya? hehe Amin. Kalau boleh curhat, sebenernya ini tulisan ku waktu ikut seleksi Menyapa Negeriku, tapi TIDAK LOLOS. haha belum rejeki mungkin. Tapi daripada nganggur dipost disini aja deh. heheh. Semoga di lain kesempatan bisa terwujud. Amin :D

            Salah satu misi hidupku adalah menginspirasi, walaupun inspirasi itu belum sehebat Pak Habibie yang menciptakan pesawat terbang, Pak Nadiem Makarim pencetus Go-Jek, dan Pak Mario Teguh sosok penginspirasi terkemuka di tanah air. Namun, saya mempunyai tiga hal kecil yang ingin kubagikan kepada mereka tentang makna hidup dan perjuangan saya.
Pertama, mengenai “Kesuksesan Terbesar” dalam hidupku. Kesuksesan terbesar dalam hidupku adalah mampu mengenyam pendidikan hingga sarjana dengan hampir gratis dan bahkan gratis dan yang tentunya tak terlepas dari tokoh inspirator terhebat yang selalu ada untuk saya. Ini merupakan kesuksesan yang tak ternilai harganya dibandingkan apapun. Sukses itu bukan perkara kita miskin atau kaya. Sukses itu bukan masalah kita pintar atau bodoh. Tapi sukses itu ada karena kemauan dan usaha. Saya bisa menyemat gelar sarjana bukan karena saya orang kaya, tidak. Bapak saya hanyalah buruh tani serabutan, begitupun ibu saya. Mereka bukanlah kaum intelek, mereka saja hanya lulusan SD yang tahu tentang bagaimana membajak sawah dan menanam padi. Mereka juga bukan orang yang berduit yang mampu menuruti kemauan anak-anaknya dengan kucuran rupiah. Namun, mereka adalah sosok inspirasi terbesar dalam hidupku atas kerja kerasnya, ketekunan dan semangatnya yang tinggi yang mampu membuat saya bisa seperti ini. Saya sedari SD hingga kuliah, Alhamdulillah saya selalu mendapatkan beasiswa, beasiswa karena keadaan yang kurang mampu bahkan prestasi yang saya peroleh. Saya ingin menginspirasi mereka dengan sedikit ceritaku yang intinya kita bisa meraih sukses dan cita-cita kalian asalkan kita tidak menyerah. Selepas lulus SMP, saya sempat akan putus sekolah. Apa daya biaya untuk melanjutkan ke SMA tidak ada, sampai Wali kelas saya, Bu Mauludiyah sempat geram karena nilai UN saya menjadi 3 terbaik di sekolah waktu itu, dan disayangkan jika tidak lanjut. Sampai akhirnya beliaulah yang membujuk saya bahkan membantu finansial sekolah saya. Tidak hanya itu, sewaktu SMA yang juga mendapatkan beasiswa supersemar, beasiswa yang cukup berarti terutama untuk menutupi SPP yang menunggak berbulan-bulan. Lagi-lagi terkendala biaya, namun tekad kuat untuk tetap belajar dan mencari ilmu saya rasakan ketika akan masuk ke perguruan tinggi. Alhamdulillah, saya mendapatkan kesempatan kuliah secara gratis selama 4 tahun dari Bidikmisi. Sempat tidak percaya juga saat ini saya juga mendapat beasiswa S2 dari LPDP yang memberi saya sejuta pengalaman hingga bisa ke luar daerah saya untuk bertemu orang-orang hebat penuh inspirasi di luar sana.  Yang saya ingin tekankan kepada mereka, para murid-murid di pelosok negeri ini, yang bisa dikatakan hampir senasib dengan saya, “Percayalah, selagi ada kemauan untuk maju dan belajar, apapun kendalanya, kita pasti akan menemukan jalan untuk menggapai mimpi dan kesuksesan kita” “Tentunya harus ada motivasi baik dari diri sendiri atau orang lain untuk tidak meyerah. “ “Walaupun kita “mampu” dan mendapat “dukungan”, tapi kita menyerah, kita sendirilah yang menyudahi kesuksesan tersebut” .
Yang kedua, jika melihat pendidikan yang belum mendapatkan kelayakan, terutama di era global seperti ini benar-benar membuat saya miris. Jangankan mereka mengenal teknologi canggih seperti komputer untuk menunjang belajar, gedung memadai dan ilmu yang mumpuni pun itu masih jauh dari impian. Lebih lagi untuk bersaing di pasar bebas seperti ini, takut rasanya jika mereka sudah tertinggal dan makin tertinggal karena belum bisa menyamakan posisi yang semestinya saat ini. Jika nanti saya bisa mendapatkan kesempatan berkunjung di daerah-daerah yang sudah di tentukan oleh tim Menyapa Negeriku, saya ingin sekali membagikan ilmu-ilmu saya yang sempat saya tekuni, yakni Berbahasa Inggris yang baik dan berguna. Bagi saya, untuk tetap bisa survive di era seperti ini, salah satu senjata ampuhnya yakni menguasai bahasa international ini. Melihat saat ini banyaknya pegawai yang di PHK, dan banyak penguasa yang berdatangan menyerbu negeri ini, lantas bagaimana nasib warga Negara kita?. Maka dari itu, saya sangat tertarik untuk mengamalkan ilmu saya tentang pentingnya bahasa Inggris kepada mereka. Misalnya, Raja Ampat Papua, daerah ini menyimpan sejuta omset di daerahnya terutama untuk potensi wisata alam, tidak heran banyak sekali warga asing yang berdatangan. Kesempatan emas ini sangat disayangkan begitu saja, saya ingin mengajarkan kepada mereka bagaimana cara bertutur bahasa inggris, bertegur sapa dengan warga asing, dan nantinya ini akan mengembangkan sosialisasi mereka bahwa kita ini tidak hidup di Indonesia saja tapi juga dengan negara lainnya. Selain itu, saya sangat tertarik mengenalkan mereka tentang “Guide Kampung” yang mampu mengenalkan pesona eloknya Indonesia ke dunia, dan kemungkinan juga bisa memberikan sedikit keuntungan finansial untuk mereka, tapi kembali lagi bahwa tujuan utamanya untuk mengenal dunia dari hal kecil seperi belajar bahasa asing ini. Mungkin ini tak seberapa jika dibandingkan inspirator lainnya dengan segudang ilmunya, tapi saya yakin meskpiun ini terlihat kecil, hikmahnya sangatlah besar.
Terakhir, “Ayo menulis!”, itu mungkin ajakan yang akan saya lontarkan jika saya bertemu mereka. Jika banyak orang bilang “Kita bisa membuka cakrawala dunia dengan membaca”, bagiku “Kita akan menggenggam cakrawala tersebut dengan menulis”. Menulis adalah salah satu kegemaran saya dan saya ingin menularkan kebiasan kecil namun bermanfaat  ini. Saya bukanlah penulis hebat seperti Andrea Hirata, Tere Liye, dan penulis-penulis lainnya. Saya hanya menyukai menulis dan bagiku kita akan bisa selalu terkenal dan terkenang lewat tiap kalimat, bait, dan paragraf yang kita tulis. Saya sempat pernah mengalami masa sulit ketika kuliah, lagi lagi terkendala finansial, karena biaya penulisan skripsi waktu itu tidaklah murah. Saya sering menghabiskan waktu saya untuk menulis dan sesekali mengirimkanya ke media, Alhamdulillah dimuat, honor yang saya peroleh pun lumayan untuk menutupi kebutuhan saya. Tidak hanya itu, saya juga ingin mengajak mereka untuk menulis mimpi mimpi mereka. Entah saya yakin sekali tentang keajabaiban tulisan mimpi-mimpi. Saya dari dulu selalu menulis list mimpi-mimpi saya pada secarik kertas kemudian saya tempel di dinding, dan kini satu persatu mimpi itu mulai terwujud, dan list tersebut perlahan tinggallah coretan-coretan. Namun, semua itu juga harus disertai dengan usaha dan kemauan. Sama halnya dengan menulis, menulis itu harus ada kemauan. Karena saya punya motto, “Kalau kita “bicara” namun tidak dihiraukan, maka menulislah maka kita akan lebih dihargai”.

Besar harapan saya untuk bisa merealisasikan ketiga inspirasi kecil saya ini untuk ditularkan kepada mereka.  Semoga saya berkesempatan berbagi dan belajar dengan mereka di kota kecil, di ujung Indonesia sana. 

0 comments:

Post a Comment

 

Upiet Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review